Pringsewu – SMA Xaverius Pringsewu baru saja menyelenggarakan acara Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang mengusung tema Kewirausahaan, Kearifan Lokal, dan Rekayasa Teknologi. Kegiatan yang digelar pada Jumat, 25 Oktober 2024 ini menampilkan karya-karya kreatif siswa kelas X,XI dan XII yang berkolaborasi untuk mengekspresikan ide-ide inovatif mereka melalui berbagai produk dan proyek.

Kepala Sekolah SMA Xaverius Pringsewu, Bapak Petrus Risdianto, S.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendorong siswa agar lebih kreatif, inovatif, dan memahami nilai-nilai kearifan lokal serta teknologi. “Kami ingin mengajak siswa untuk tidak hanya belajar teori, tetapi juga menerapkannya dalam bentuk nyata. Dengan tema kewirausahaan, kearifan lokal, dan rekayasa teknologi, siswa diharapkan bisa lebih peduli pada lingkungan sekitar serta mampu berinovasi di bidang teknologi,” ungkapnya dalam sambutannya.
Kewirausahaan: Produk Kreatif Berbasis Lokal
Dalam pameran kewirausahaan, siswa menampilkan berbagai produk makanan dari makanan lokal sampai makanan internasional. Salah satu makanan internasional yang menarik perhatian adalah “Wonton,” yaitu makanan dari Tiongkok yang merupakan jenis pangsit. Makanan ini terbuat dari adonan daging ayam yang di bungkus dengan kulit pangsit yang terbuat dari tepung terigu,telur dan air.

Selain makanan internasional, siswa juga menawarkan berbagai makanan, minuman dan snack serta makanan tradisional yang dikemas dalam bentuk yang modern dan kekinian, sehingga menarik perhatian para pengunjung yang datang ke stan-stan makanan yang disediakan.
Kearifan Lokal: Warisan Budaya di Mata Generasi Muda
Di bagian kearifan lokal, siswa menampilkan pertunjukan seni drama seperti Rama & Shinta, Sultan Domas, Asal Usul Danau Toba, Asal Usul Way Bulok. Karya yang mengeksplorasi kekayaan budaya daerah. Dan menceritakan sejarah dan cerita rakyat dalam bentuk seni drama. Hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung, terutama para guru dan orang tua yang turut hadir.

Menurut salah satu siswa yang berperan sebagai Sultan Domas, Bintang (16), “Kami belajar banyak tentang budaya Lampung dan merasa lebih dekat dengan nilai-nilai tradisional yang ada di sekitar kita. Dari sini, kami jadi ingin terus menjaga budaya lokal agar tidak terlupakan,” katanya.
Rekayasa Teknologi: Inovasi Digital dan Teknologi Ramah Lingkungan
Pada kategori rekayasa teknologi, siswa menampilkan proyek-proyek yang mengusung teknologi ramah lingkungan, seperti alat steam yang terbuat dari bahan alami serta bell listrik. Selain itu, ada juga karya siswa berupa alat sedot debu sederhana yang membantu mengurangi debu.

Karya ini menjadi bukti bahwa siswa SMA Xaverius Pringsewu tidak hanya memiliki kreativitas tinggi, tetapi juga pemahaman yang mendalam tentang cara memanfaatkan teknologi untuk kehidupan sehari-hari.
Apresiasi dan Harapan
Acara ini mendapat sambutan positif dari para pengunjung, yang merasa bangga melihat inovasi dan kreativitas para siswa.
Dengan adanya Gelar Karya P5 ini, SMA Xaverius Pringsewu berharap para siswa dapat terus berkembang dalam pemikiran kreatif, membangun kepedulian terhadap lingkungan sekitar, dan siap menghadapi tantangan global dengan keterampilan yang relevan. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi agenda tahunan untuk mendorong lebih banyak karya yang mencerminkan potensi siswa di berbagai bidang.
Penulis : Thomas Andri C