
Sejarah SMA Xaverius Pringsewu
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, tuntutan pendidikan yang semakin tinggi maka tercetuslah dari para penggagas untuk mendirikan sekolah tingkat menengah yang lebih tinggi yaitu SMA. Hadirnya SMA Xaverius Pringsewu tidak lepas dari keberadaan SMP dan SPG Xaverius lebih dahulu ada terutama ide dan gagasan para gurunya yang berani merintis akan adanya SMA. Selain itu, peran gereja dan desakan masyarakat pada waktu itu juga sangat mempengaruhi.
Tanggal 1 Januari 1968 para guru SMP dan SPG Xaverius di Pringsewu seperti AC. Sutarno, P. Suwardi, FX. Moh Chamdani, AG. MArsongko, P.Situmorang, YE. Sumantri, FX. SIman, Y. Subartono, PC. Saemoko, MD. Pidhiarto, A. Margono dan Sutardi merintis dibukanya sekolah (SMA) dengan nama “SMA Pancasila”. Sejak tahun 1970, tepatnya 1 Maret, SMA yang masih balita ini mulai babak baru dengan perubahan nama menjadi SMA Xaverius FIlial SMA Xaverius Pahoman Tanjungkarang berdasarkan surat keputusan Kbin SMA Propinsi Lampung Nomor B. 121/Set/Kdl.Ukk/IV/K.70 tanggal 1 Maaret 1970. Namun demikian, pembinanaannya dan pengolahannya masih sepenuhnya ditangani oleh guru-guru sendiri, bukan oleh Yayasan Xaverius Tanjungkarang.
Lima tahun kemudian, tepatnya tanggal 24 November 1975, SMA Xaverius Filial secara resmi dan menyeluruh masuk dalam lingkungan Yayasan Xaverius Keuskupan Tanjungkarang. Penyerahan ini berdasarkan Surat Keputusan Perjanjian Bersama antara Pengurus Pembina SMA Xaverius Pringsewu (mereka telah disebutkan di atas plus B. Soegeng Wahyudi dan Martoyo Marcus) dengan pengurus Yayasan Xaverius Keuskupan Tanjungkarang. Inti perjanjian itu adalah penyerahan pembinaan SMA Xaverius Pringsewu kepada Yayasan Xaverius Tanjungkarang.
Sehubungan dengan itu ,maka dikeluarkanlah surat keputusan yang berlaku surut pada tanggal 13 Oktober 1975 tentang pengangkatan Sr. M. Augusta FSGM sebagai kepala SMA Xaverius Pringsewu untuk kurun waktu 1 Januari 1975 sampai dengan 9 Januari 1976.
Setelah secara resmi bernaung di bawah Yayasan Xaverius Keuskupan Tanjungkarang, maka pada 5 September 1979 dikeluarkan SK Nomor 104/C-VIII/YX/IX-79 yang menyatakan pendirian SMA Xaverius Pringsewu tanggal 1 Januari 1968.
Dalam perkembangan selanjutnya, SMA Xaverius Pringsewu selalu mengadakan pembenahan, baik secara intern meupun eksteren. Secara eksteren, SMA ini juga mengalami pembinaan yang dilakukanoleh pemerintah melalui sistem akreditasi sekolah. Berkaitan dengan hal tersebut kala itu, maka terjadi perubahan status dari TERDAFTAR menjadi DIAKUI berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor01/C7/Kep/I.84 tanggal 10 Januari 1984. Pembinaan internal dan ekternal terus berlangsung, dan perubahan statuspun layak disandangoleh SMA Xaverius Pringsewu. Maka, berdasarkan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Dr. HasanWililnono, No.011/C/Kep/I/1989 tanggal 10 Februari 1989, maka SMA Xaverius Pringsewu yang dibangun di atas tanah seluas 7.000 M2 berhak menyandang status DISAMAKAN.
Dalam perkembangannya, SMA Xaverius Pringsewu pernah menempati dua lokasi. Pertama periode 1968-1978 menempati ruang gedung SMP Xaverius Pringsewu dengan kegiatan belajar mengajar berlangsung siang hari. Kedua, 1979 sampai sekarang menmpati gedung baru di jalan Mawar I/32 Pringsewu dengan kegiatan belajar mengajar semula berlangsung pagi hari. Namun karena terjadi pembekakan jumlah peserta didik dan terbatasnya ruang kelas, maka sejak tahun 19tahun ajaran 1988-1989 kegiatan belajar mengajar berlangsung pagi dan siang hari. Berdasarkan data pada waktu itu, untuk tahun ajaran 1990-1991 SMA Xaverius Pringsewu memiliki 18 kelas (kelas I, II dan III masing-masing 6 kelas) dengan jumlah peserta didik keseluruhan 708 orang.
Sebagaimana layaknya satu lembaga, maka SMA Xaverius Pringsewu sebagai salah satu bentuk lembaga sosial juga mengalami sirkulasi kepemimpinan. Tahun 1968, SMA Pancasila dipimpin oleh Bapak FX. Muh. Kamdani, tidak lama kemudian diganti oleh Bapak PC. Saemoko. Sejak tahun 1972 Bapak Y. Basuki Sujarwo menggantikan kedudukan pendahulunya, namun karena suatu hal, beliau mengundurkan diri dan kedudukannya ditempati oleh bapak B. Soegeng Wahyudi. Setelah sepenuhnya diserahkan Yayasan Xaverius keusukupan Tanjungkarang, jabatan pimpinan diserahkan kepada Sr. M. Augusta, FSGM, yang sebenarnya telah dijabatnya sejak 1 Januari 1975.
Dan sejak tahun 1976, berdasarkan surat keputusan Yayasan Xaverius Tanjungkarang No. 439/86/E-XII/XI-75 tanggal 27 November 1975 maka pimpinan dipercayakan kepada bapak P.P. Situmorang dengan serah terima jabatan 9 Januari 1976.